Penglihatan Anda akan berubah sepanjang hidup. Itulah sebabnya pemeriksaan mata secara berkala menjadi agenda yang sangat penting, bahkan jika Anda tidak memiliki masalah apa pun dengan penglihatan Anda. Selain itu, kondisi kronis tertentu, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mata Anda.
Jika Anda sudah lama tidak melakukan pemeriksaan mata, bicarakan dengan dokter Anda untuk menjadwalkan pemeriksaan. Anda mungkin memerlukan pemeriksaan mata, jika merasa mengalami masalah penglihatan atau penglihatan Anda terasa mulai berubah. Tes dan deteksi dini masalah penglihatan dapat mencegah masalah mata menjadi lebih buruk.
Siapa yang harus menjalani pemeriksaan mata?
Pemeriksaan mata secara teratur, termasuk tes refraksi, sangat penting untuk menjaga kesehatan penglihatan Anda. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian rutin dari kunjungan ke dokter mata dan tidak memerlukan persiapan apa pun. Tes tersebut dapat membantu dokter mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi, seperti glaukoma, dan menentukan kebutuhan lensa korektif untuk memperjelas penglihatan Anda.
Orang dewasa sehat di bawah usia 60 tahun yang tidak mengalami masalah penglihatan harus menjalani tes refraksi setiap dua tahun sekali. Sementara itu, anak-anak harus menjalani tes refraksi setidaknya satu kali antara usia 3 dan 5 tahun. Kemudian, mulai usia 6 tahun, seorang anak harus menjalani tes setiap tahun, agar bisa mendeteksi kelainan refraksi sejak dini.
Jika saat ini Anda menggunakan kacamata resep atau lensa kontak, Anda harus melakukan tes refraksi setiap satu hingga dua tahun sekali. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui resep kacamata seperti apa yang diperlukan seiring dengan perubahan kondisi mata Anda. Jika Anda mengalami masalah dengan penglihatan di antara jeda waktu pemeriksaan, Anda harus mengunjungi dokter mata untuk melakukan tes refraksi lagi.
Jika menderita diabetes, Anda harus melakukan pemeriksaan mata setiap tahun. Sejumlah kondisi mata berhubungan dengan diabetes, seperti retinopati diabetik dan glaukoma. Menurut American Diabetes Association, penderita diabetes memiliki risiko lebih besar mengalami kebutaan dibandingkan bukan penderita diabetes.
Jika Anda berusia di atas 60 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma, Anda juga harus melakukan tes refraksi setiap tahun. Glaukoma terjadi ketika tekanan menumpuk di dalam mata, seperti merusak retina dan saraf optik. Pemeriksaan rutin akan membantu dokter mata melakukan skrining terhadap glaukoma dan kondisi mata lain yang terkait dengan penuaan. Jika memungkinkan, dokter akan mengatasinya sejak dini.
Menurut rekomendasi dari American Academy of Ophthalmology (AAO) dan American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus, anak sebaiknya menjalani tes mata dasar pertama sejak dini dengan tahapan berikut:
- Satu kali sekali antara usia 6 dan 12 bulan
- Satu kali antara usia 12 bulan dan 3 tahun
- Satu kali antara usia 3 dan 5 tahun
- Setiap 1 hingga 2 tahun setelah usia 5 tahun
Pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan apakah balita memerlukan pemeriksaan yang lebih komprehensif.
Sementara itu AAO merekomendasikan agar orang dewasa yang memiliki penglihatan yang baik dan tidak mengalami masalah mata melakukan pemeriksaan mata dengan tahapan berikut:
- Satu kali antara usia 20 dan 29 tahun
- Dua kali antara usia 30 dan 39 tahun
- Pada usia 40 tahun
- Sesuai anjuran dokter, setelah usia 40 tahun dan sebelum usia 65 tahun
- Setiap 1 hingga 2 tahun sekali mulai usia 65 tahun
Orang dewasa yang memiliki masalah dengan mata atau penglihatan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter mata setidaknya setahun sekali, kecuali jika dokter merekomendasikan sebaliknya. Menurut American Optometric Association (AOA), ada orang dewasa yang memerlukan pemeriksaan tahunan, yaitu mereka yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah mata dan penglihatan, antara lain mereka yang:
- Memakai lensa kontak
- Minum obat yang memiliki efek samping terkait mata
- Pernah menjalani operasi mata atau cedera mata
- Memiliki riwayat penyakit mata pribadi atau keluarga
- Memiliki pekerjaan yang mungkin berbahaya bagi mata, misalnya tukang las, misalnya)
Di samping itu, orang yang sudah pernah menjalani operasi untuk mengoreksi kelainan refraksi, seperti LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) atau PRK (Photorefractive Keratectomy), sebaiknya memeriksakan mata satu kali setiap satu hingga dua tahun. Dan, jika Anda memiliki penyakit mata, tanyakan kepada dokter tentang sesering apa Anda harus menjalani pemeriksaan.
Tes refraksi perlu rutin
Tes refraksi atau yang biasa disebut sebagai tes penglihatan ini akan memberi tahu dokter mata soal resep kacamata atau lensa kontak yang Anda butuhkan. Biasanya, nilai 20/20 dianggap sebagai penglihatan yang optimal, atau penglihatan yang sempurna. Orang yang memiliki penglihatan 20/20 dapat membaca huruf setinggi 3/8 inci dari jarak 20 kaki.
Jika tidak memiliki penglihatan 20/20, Anda mempunyai apa yang disebut dengan kelainan refraksi mata. Kelainan refraksi berarti cahaya tidak dibiaskan dengan sempurna, ketika cahaya tersebut melewati lensa mata Anda. Tes refraksi akan memberi tahu dokter tentang lensa resep apa yang harus Anda gunakan untuk mendapatkan penglihatan 20/20.
Hasil tes tersebut digunakan untuk mendiagnosis sejumlah kondisi, antara lain:
- Astigmatisma (mata silinder), masalah refraksi pada mata yang berhubungan dengan bentuk lensa, yang menyebabkan penglihatan kabur.
- Hipermetropia yang juga dikenal sebagai rabun dekat
- Miopia yang juga dikenal sebagai rabun jauh
- Presbiopia, suatu kondisi yang berkaitan dengan penuaan yang menyebabkan lensa mata sulit fokus membaca dalam jarak dekat
- Degenerasi makula, suatu kondisi yang berkaitan dengan penuaan yang berpengaruh terhadap ketajaman penglihatan sentral Anda
- Oklusi pembuluh darah retina, suatu kondisi yang menyebabkan pembuluh darah kecil di dekat retina tersumbat
- Retinitis pigmentosa, suatu kondisi genetik langka yang merusak retina
- Ablasio retina, ketika retina terlepas dari bagian mata lainnya
Dokter dapat mendiagnosis kelainan pada penglihatan Anda dengan mengamati bagaimana cahaya dibelokkan saat bergerak melalui kornea dan lensa mata Anda. Tes ini akan membantu dokter mata menentukan apakah Anda memerlukan lensa korektif. Dan, jika memang terdeteksi adanya kelainan refraksi, dokter akan sekaligus menentukan jenis resep koreksi apa yang Anda perlukan.
Dokter dapat menggunakan refraktor terkomputerisasi untuk tes tersebut. Seandainya dokter menggunakan tes terkomputerisasi, Anda dapat melihat melalui mesin yang mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan oleh retina Anda. Dokter juga dapat melakukan tes ini tanpa bantuan mesin. Dia akan menyinari kedua mata Anda dan melihat jumlah cahaya yang memantul dari retina untuk mengukur skor refraksi Anda.
Setelah itu, dokter akan menentukan resep yang Anda butuhkan. Untuk bagian tes ini, Anda akan duduk di depan peralatan yang disebut phoroptor. Alat ini terlihat seperti topeng besar dengan lubang-lubang untuk mata Anda melihat. Di dinding sekitar 20 kaki (setara dengan 6 meter) di depan Anda akan ada bagan huruf. Untuk anak-anak yang belum dapat mengidentifikasi huruf, dokter akan menggunakan bagan dengan gambar-gambar kecil dari benda-benda yang umum.
Dokter akan meminta Anda untuk membaca deretan huruf terkecil yang dapat Anda lihat. Dia akan mengganti lensa pada phoroptor, dan menanyakan kepada Anda lensa mana yang lebih jernih. Jika Anda tidak yakin, mintalah dokter untuk mengulangi pilihannya. Setelah dokter selesai menguji satu mata, dia akan mengulangi prosedur untuk mata lainnya. Akhirnya, mereka akan menemukan kombinasi yang paling mendekati untuk memberikan Anda penglihatan 20/20.
Ketajaman penglihatan dinyatakan dalam bentuk pecahan, seperti 20/20. Memiliki penglihatan 20/20 berarti ketajaman penglihatan Anda pada jarak 20 kaki dari suatu objek adalah normal. Jika Anda memiliki penglihatan 20/40, misalnya, berarti Anda harus berada pada jarak 20 kaki untuk melihat objek yang biasanya dapat dilihat orang pada umumnya dari jarak 40 kaki.
Jika ketajaman penglihatan Anda kurang dari 20/20, Anda mungkin memerlukan kacamata korektif, lensa kontak, atau pembedahan. Anda mungkin juga memiliki kondisi mata tertentu, seperti infeksi atau cedera mata, yang perlu ditangani. Anda dan dokter Anda akan mendiskusikan hasil pemeriksaan Anda, serta perawatan atau tindakan koreksi yang mungkin diperlukan.
Tes lain yang umum dilakukan adalah tes ketajaman penglihatan, yaitu pemeriksaan mata yang memeriksa sebaik apa Anda dalam melihat detail huruf atau simbol dari jarak tertentu. Ketajaman penglihatan mengacu pada kemampuan Anda dalam membedakan bentuk dan detail dari hal-hal yang Anda lihat.
Ini hanyalah salah satu faktor dari keseluruhan penglihatan Anda. Faktor lain adalah penglihatan warna, penglihatan peripheral (lapang pandang), dan persepsi kedalaman.
Ada beberapa jenis tes ketajaman penglihatan yang berbeda, yang sebagian besar sangat sederhana. Tergantung pada jenis tes dan tempat pemeriksaan, pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter spesialis mata dan ahli kacamata. Tes ketajaman penglihatan merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan mata yang komprehensif, yang seharusnya dilakukan secara rutin. Anak-anak sering melakukan tes ketajaman penglihatan.
SILC Lasik Center menyediakan layanan pemeriksaan mata. Jika Anda merasa penglihatan Anda mulai berubah atau mengalami gangguan, Anda bisa mendatangi SILC untuk menjalani pemeriksaan mata. Seandainya terdeteksi adanya kelainan refraksi, Anda dapat sekaligus berkonsultasi soal LASIk dan menjalani LASIK di SILC dengan layanan premium yang membuat Anda merasa nyaman sebagai pasien.