Koreksi penglihatan dengan bedah laser menjadi semakin populer selama beberapa dekade terakhir. Alasan utamanya adalah karena efektivitasnya yang telah terbukti. Salah satu bentuk operasi laser yang paling populer adalah LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis). Operasi LASIK bekerja dengan cara mengubah bentuk kornea untuk menghilangkan ketidaksempurnaan bentuk mata, yang menyebabkan rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisma.
Operasi LASIK memiliki tingkat keberhasilan dan kepuasan pasien tertinggi, dengan lebih dari 90 persen pasien mencapai penglihatan 20/20 atau lebih baik. Selain itu, LASIK sangat aman dan memiliki risiko komplikasi yang rendah. Namun, LASIK merupakan prosedur pembedahan, sehingga pasien harus siap mengalami beberapa efek samping saat mereka berada dalam proses pemulihan dari operasi. Salah satunya adalah sensitivitas terhadap cahaya.
Tapi, apa yang membuat LASIK bisa menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya? Dan, bagaimana cara mengatasinya?
Sensitivitas terhadap cahaya, ini penyebabnya
Operasi LASIK merupakan prosedur bedah refraktif dengan waktu penyembuhan yang singkat. Namun, meskipun jarang terjadi, prosedur LASIK dapat menimbulkan gejala visual, seperti silau, lingkaran cahaya, dan penglihatan ganda. Selain itu, sensitivitas terhadap cahaya setelah LASIK juga dapat terjadi dan dapat menjadi gangguan yang dapat membuat Anda merasa frustrasi selama proses pemulihan.
Selama prosedur LASIK, jaringan kornea diubah, dan terjadi perubahan permanen pada bentuk mata. Inilah yang dapat menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya selama proses penyembuhan. Bagi pasien yang sedang dalam masa pemulihan, Anda harus menunggu hingga jaringan kornea pulih sepenuhnya.
Meskipun komplikasi LASIK yang parah jarang terjadi, beberapa pasien akan mengalami sensitivitas terhadap cahaya yang berkelanjutan setelah operasi. Para peneliti mencatat bahwa pada pasien yang mengalami gejala-gejala ini, ditemukan adanya peningkatan aktivitas di korteks visual otak. Bagian tersebut bertanggung jawab untuk memproses rangsangan yang berhubungan dengan cahaya dan penglihatan.
Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman, saat mata terpapar rangsangan terang serta silau, semburat cahaya dan efek samping visual lain. Aktivasi di dalam otak ini tidak berbeda dari apa yang terjadi pada pasien lain yang mengalami sensitivitas cahaya kronis, seperti akibat migrain.
Pada beberapa hari pertama setelah LASIK, sensitivitas terhadap cahaya dapat menjadi sangat parah. Pasien cenderung mengalami sensitivitas yang semakin parah, jika berada di luar ruangan di bawah sinar matahari atau melihat sumber cahaya yang terang, seperti layar komputer atau televisi.
Sejumlah klinik menyediakan lensa gelap untuk pasien, yang harus dikenakan segera setelah menjalani operasi LASIK, dan juga saat mereka berada di luar ruangan selama beberapa hari pertama pemulihan LASIK.
Sensitivitas terhadap cahaya tidak hanya terjadi pada siang hari. Ketika mata sedang berada dalam tahap pemulihan usai LASIK, mata akan mengalami kesulitan dalam memproses kontras antara cahaya terang dan langit malam yang gelap. Akibatnya, banyak pasien yang mengalami masalah dengan penglihatan di malam hari. Biasanya sumber cahaya pada malam hari dikelilingi oleh lingkaran cahaya atau silau.
Efek samping sementara
Seperti efek samping LASIK lain, sensitivitas terhadap cahaya hanya bersifat sementara. Sebagian besar pasien mengalami peningkatan sensitivitas cahaya secara bertahap dalam beberapa hari pertama setelah operasi. Bagi sebagian besar pasien yang mengalami gejala visual, sensitivitas cahaya biasanya hilang dalam waktu satu minggu. Setidaknya, gejala tersebut akan jauh berkurang atau sama sekali hilang dalam waktu 3 bulan.
Pada akhir minggu pertama masa pemulihan, pasien umumnya tidak lagi akan merasa terganggu oleh sensitivitas cahaya di siang hari. Sensitivitas cahaya pada malam hari cenderung bertahan sedikit lebih lama, karena mata lebih sulit memproses kontras. Waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah penglihatan malam, seperti silau dan lingkaran cahaya, berbeda-beda pada setiap pasien. Tetapi, biasanya diperlukan waktu beberapa minggu agar mata dapat menyesuaikan diri sepenuhnya.
Perlu dicatat bahwa produksi air mata yang berlebihan dan sensasi seperti ada benda asing di dalam mata juga sering terjadi selama periode ini. Masalah-masalah tersebut juga dapat menimbulkan perasaan bahwa cahaya terlalu menyakitkan atau tidak menyenangkan.
Sejumlah ahli menggunakan istilah sindrom sensitivitas cahaya sementara untuk menggambarkan timbulnya sensitivitas terhadap cahaya yang ekstrem dan tiba-tiba beberapa minggu setelah operasi, terutama jika tidak ada gejala visual lain. Namun, kondisi ini tampaknya hanya dialami oleh sejumlah kecil pasien. Dengan pengobatan yang tepat, gejala tersebut akan berkurang dan menghilang.
Bagi sebagian orang, sensitivitas terhadap cahaya dapat bertahan lebih lama dari waktu penyembuhan normal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari seperempat pasien yang menjalani LASIK mengalami gejala ini rata-rata satu hingga dua tahun setelah prosedur. Selain itu, bukti lain menunjukkan bahwa sebagian kecil pasien mengalami sensitivitas yang memburuk terhadap cahaya beberapa bulan setelah LASIK.
Gejala mata kering kronis setelah LASIK dapat menjadi penyebab utama sensitivitas terhadap cahaya. Sebanyak 95% pasien yang menjalani LASIK melaporkan gejala mata kering. Ada pula pasien yang mengalami keluhan mata kering, yang berlangsung selama setidaknya enam bulan setelah operasi. Kondisi tersebut menyebabkan pasien berisiko mengalami sensitivitas cahaya sebagai efek samping.
Meskipun efek samping tidak dapat dihindari setelah operasi LASIK, ada beberapa trik yang dapat membantu pasien meminimalkan rasa tidak nyaman akibat sensitivitas terhadap cahaya. Antara lain, tidak mengemudi di malam hari hingga mata sembuh total dan mengikuti semua petunjuk perawatan pasca operasi yang diberikan oleh dokter.
Redakan sensitivitas cahaya akibat LASIK
Jika Anda mulai mengalami sensitivitas cahaya sesaat setelah menjalani LASIK, yang terpenting adalah jangan panik. Hal tersebut merupakan salah satu efek samping yang biasa terjadi beberapa hari setelah prosedur. Jika hal ini terjadi, pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter selama masa pemulihan, dan gejala tersebut biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Meski demikian, ada beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan bahwa reaksi sensitif cahaya Anda berada dalam kondisi lebih serius. Tanda tersebut antara lain:
- Timbulnya sensitivitas cahaya yang parah, yang memburuk dari waktu ke waktu
- Sensitivitas terhadap cahaya yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau minggu setelah LASIK
- Adanya gejala tambahan, misalnya sakit kepala atau nyeri pada wajah atau mata
- Sensitivitas terhadap cahaya yang timbul beberapa minggu setelah masa penyembuhan pasca LASIK
Jika Anda mengalami salah satu dari masalah-masalah tersebut, Anda harus berkonsultasi dengan dokter mata Anda untuk mengetahui penyebabnya dan membantu menentukan pengobatan yang tepat.
Karena saat ini tidak ada obat yang secara khusus mengatasi sensitivitas terhadap cahaya, orang sering kali harus menemukan sendiri cara-cara yang kreatif untuk mengatasi rasa tidak nyaman tersebut. Beberapa cara yang bisa dan biasa dilakukan, antara lain:
-
Break dari komputer atau perangkat seluler
Sindrom penglihatan komputer adalah masalah kesehatan yang memang terjadi pada orang yang menghabiskan waktu seharian di depan komputer atau perangkat seluler. Gejalanya antara lain mata tegang, sakit kepala, dan kepekaan berlebihan terhadap cahaya.
Karena itu, sering-seringlah mengistirahatkan mata dari perangkat Anda. Atau, jika memungkinkan, letakkan perangkat Anda sejenak. Jika Anda memang harus menggunakannya, ikuti trik formula 20 : 20 : 20. Alihkan pandangan Anda dari layar selama 20 detik sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) setelah 20 menit terus-menerus menatap layar komputer.
-
Gunakan obat tetes mata
Mata kering juga dapat menyebabkan tingkat sensitivitas cahaya yang lebih tinggi, terutama jika Anda didiagnosis dengan sindrom mata kering. Setidaknya, mata yang kekurangan kelembapan yang tepat dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, atau sensitivitas cahaya. Obat tetes mata dan air mata buatan yang dijual bebas dapat menjaga mata tetap terlumasi dan mengurangi rasa sakit akibat cahaya.
-
Bersihkan rumah dengan baik
Kotoran atau debu pada perabot atau lantai dapat berdampak sangat buruk terhadap mata yang mengalami sensitivitas cahaya. Salah satu solusi yang paling sederhana adalah mengelap permukaan benda-benda di dalam rumah Anda. Hal ini akan menghilangkan ancaman silau dan mencegah partikel berbahaya masuk ke mata Anda.
-
Tutup permukaan yang memantulkan cahaya
Permukaan mengkilap itu bisa sangat mengganggu, ketika cahaya berpendar pada sudut yang tepat. Menutupi benda-benda ini dengan kain atau sprei, atau mungkin menghiasi dengan pernak-pernik yang tidak memantulkan cahaya, mungkin tidak ideal dari sudut pandang desain interior. Tetapi, hal ini bisa membantu meminimalkan kemungkinan memperburuk sensitivitas Anda terhadap cahaya.
-
Kenakan kacamata hitam polaroid
Lensa polaroid merupakan jenis lensa kacamata hitam yang mengurangi silau cahaya. Seperti semua lensa kacamata hitam, lensa ini memungkinkan Anda melihat dengan lebih nyaman dalam kondisi terang. Berbeda dari kacamata hitam biasa, kacamata hitam terpolarisasi memungkinkan Anda melihat tanpa terganggu oleh silau yang disebabkan oleh pantulan cahaya dari sebuah permukaan, seperti kap mobil Anda.
Kacamata hitam jenis ini memiliki sifat anti reflektif. Artinya, kacamata tersebut membantu menghalangi sebagian cahaya dan silau, yang dapat membuat aktivitas seperti mengemudi dan kegiatan di luar ruangan menjadi tidak nyaman.
Menurut American Academy of Ophthalmology, lensa polaroid bekerja untuk mengurangi silau dari cahaya yang memantul dari permukaan datar, seperti air atau permukaan lain. Hal ini meningkatkan kejernihan dan kenyamanan penglihatan, khususnya dalam situasi cerah.
-
Kenakan topi
Sebisa mungkin, hindari paparan langsung cahaya terang di dalam dan di luar ruangan. Tapi, seandainya Anda perlu berada di luar ruangan untuk melakukan aktivitas tertentu, gunakan topi bertepi lebar untuk menghalangi cahaya di atas kepala. Kalau berada di dalam ruangan, pilih pencahayaan yang lebih redup atau pencahayaan alami, jika memungkinkan. Anda tidak ingin bersembunyi dalam kegelapan terlalu lama, karena hal ini justru dapat membuat kondisi sensitivitas terhadap cahaya semakin parah seiring waktu.
SILC Lasik Center merupakan klinik LASIK tepercaya yang menyediakan berbagai pilihan bedah laser untuk mengoreksi penglihatan Anda, antara lain LASIK. Jika Anda mengalami berbagai gejala ringan terkait efek samping LASIK, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter berpengalaman yang mengoperasi Anda agar Anda bisa mendapatkan solusi paling tepat.