hasil lasik mata permanen

Karena LASIK mengubah bentuk kornea, maka perubahan penglihatan pada mata Anda akan bersifat permanen.

Pertanyaan ini menjadi salah satu pertanyaan yang paling sering dilontarkan calon pasien kepada dokter mata. Mereka ingin tahu apakah mereka harus memakai kacamata lagi setelah LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis). Sebab, yang rata-rata diinginkan orang adalah mendapatkan penglihatan normal dengan menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak agar dapat bebas beraktivitas tanpa risiko.

Jawaban dari pertanyaan tersebut sebenarnya cukup kompleks. Karena, mata dapat berubah seiring bertambahnya usia. Kondisi ini merupakan perubahan yang tidak dapat dicegah oleh prosedur apa pun, termasuk LASIK.

Jadi, apakah worth it untuk menjalani LASIK? Apakah Anda bisa menikmati hasil LASIK selamanya?

 

Fakta: hasil LASIK tidak memudar

Jangan percaya pada mitos atau salah kaprah yang beredar di masyarakat bahwa hasil LASIK lama-kelamaan akan memudar. Mereka bilang, hasil LASIK hanya akan bertahan beberapa tahun saja, lalu Anda akan kembali ke penglihatan semula. Itu adalah mitos. Faktanya, hasil operasi LASIK tidak akan memudar.

LASIK merupakan prosedur yang sangat mengandalkan presisi dan akurasi. Tindakan bedah tersebut dilakukan hanya pada satu persen bagian mata, yaitu lapisan permukaan kornea. Yang terjadi setelah operasi adalah perubahan permanen hanya pada jaringan kornea tersebut.

Sedangkan 99 persen bagian mata lainnya sama sekali tidak terpengaruh oleh operasi LASIK. Hanya saja, seiring waktu, bagian mata yang 99 persen itu akan menua dan berubah bersamaan dengan perubahan pada bagian tubuh yang lain.

Penglihatan Anda akan berubah. Biasanya pada usia akhir 40-an atau awal 50-an, Anda akan membutuhkan kacamata baca untuk melihat dari jarak dekat. Kondisi ini disebut dengan presbiopia. Namun, perubahan pada kornea yang dilakukan ketika LASIK akan tetap bertahan. Jadi, kalaupun Anda memakai kacamata baca, bukan berarti karena daya penglihatan yang didapat dari operasi LASIK mulai menurun.

Tapi, selalu ada berita baik, jika terkait dengan LASIK. Pasien yang memang membutuhkan kacamata baca bisa mempertimbangkan prosedur monovision LASIK, yang bisa menangani presbiopia.

Apakah jenis LASIK akan berpengaruh terhadap berapa lama hasil LASIK akan bertahan? Tidak. Semua jenis operasi LASIK merupakan solusi permanen. Jadi, Anda akan mendapatkan hasil yang sama ketika memilih LASIK ataupun PRK, misalnya. Semua jenis LASIK membentuk ulang permukaan kornea Anda. Sekali lagi, perubahan ini bersifat permanen.

 

Usia dan ketajaman penglihatan

Ketika masih anak-anak hingga dewasa muda, Anda mungkin merasakan banyak perubahan pada penglihatan Anda. Selama periode ini mata memang masih terus berkembang dan menjadi ‘matang’, sama seperti bagian tubuh lain. Jika Anda memiliki kelainan refraksi mata, apakah itu rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder, masalah penglihatan tersebut dapat berubah seiring dengan perubahan pada mata.

Orang dewasa muda yang berusia akhir belasan tahun dan awal dua puluhan bisa jadi tertarik pada bedah mata dengan laser, karena bosan harus pakai kacamata atau bosan harus merawat lensa kontak. Tapi, mereka diberi tahu oleh dokter untuk menunggu beberapa waktu hingga ukuran refraksi mereka stabil. Itu berarti penglihatan mereka tidak berubah selama kurun waktu satu tahun terakhir. Perubahan ukuran refraksi merupakan bagian dari proses pendewasaan fisik.

Tubuh tidak berhenti berubah seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan mata. Pada sebagian besar dari kita, perubahan terkait usia baru terasa setelah memasuki usia 40 tahun. Kebanyakan orang yang berusia sekitar 40 tahun mulai menyadari bahwa penglihatan dekat mereka, terutama ketika membaca, tidak lagi sejernih, setajam, dan sejelas dulu.

Apa yang terjadi? Hal ini disebabkan oleh penuaan lensa (bagian mata yang berada di belakang iris), bukan akibat dari kornea yang dibentuk ulang ketika prosedur LASIK. Saat bertambah umur, lensa menjadi kaku dan akhirnya menjadi keruh, yang disebut sebagai katarak.

LASIK tidak memengaruhi kemampuan pasien untuk menjalani opsi tindakan bedah untuk mengatasi suatu kondisi penglihatan di kemudian hari. Antara lain, operasi penggantian lensa untuk mengatasi katarak dan LASIK monovision untuk mengatasi presbiopia (satu mata dikoreksi untuk penglihatan jarak jauh, satu mata dikoreksi untuk membaca).

 

LASIK tidak mencegah presbiopia

Presbiopia dan katarak merupakan kondisi mata yang terjadi sebagai bagian dari proses penuaan. Kemunculannya tidak bisa dihindari, meski bisa ditunda dengan gaya hidup yang mengarah pada kesehatan mata.

Presbiopia terjadi pada hampir semua orang. Lensa mata (bukan kornea yang dibentuk ulang ketika operasi LASIK), yang terletak di belakang kornea, kehilangan kemampuan untuk fokus pada benda-benda yang berada pada jarak dekat.  Meskipun terlahir dengan penglihatan yang baik pada kedua mata, Anda mungkin akan tetap membutuhkan kacamata baca pada pertengahan usia empat puluhan.

Hal yang sama juga berlaku bagi orang yang memilih untuk memperbaiki penglihatan dengan prosedur LASIK. LASIK yang Anda jalani untuk mengoreksi kelainan refraksi mata yang Anda miliki sejak kecil, tidak bisa mencegah datangnya presbiopia ataupun katarak. Dan, LASIK tidak menyebabkan presbiopia menjadi lebih buruk atau membuat presbiopia lebih cepat terjadi.

Karena presbiopia merupakan kondisi yang terjadi pada semua orang, maka manfaat maksimal dari LASIK dapat tergantung pada usia Anda saat menjalani prosedur ini. Jika Anda menjalani LASIK di awal usia 20-an, maka Anda bisa menikmati penglihatan yang sangat baik selama bertahun-tahun (paling tidak selama 20 tahun), tanpa perlu menggunakan lensa.

 

Penglihatan dari LASIK tidak alami kemunduran

Mitos yang sangat umum beredar adalah LASIK tidak permanen dan hanya bertahan beberapa tahun saja. Jadi, percuma saja mengeluarkan uang begitu banyak, padahal penglihatan Anda akan kembali ke kondisi semula.

Kenyataannya, LASIK dapat secara permanen mengoreksi penglihatan Anda, baik itu miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), atau astigmatisma (mata silinder). LASIK dilakukan dengan menggunakan laser untuk membentuk ulang kornea dan menghilangkan ketidaksempurnaan bentuk pada kornea, yang menyebabkan kelainan refraksi mata. Karena bentuk tidak sempurna itu, cahaya tidak dibiaskan tepat pada retina, sehingga penglihatan Anda buram.

Saat proses operasi LASIK selesai, bentuk kornea sudah sempurna, sehingga cahaya bisa difokuskan tepat pada retina dan menghasilkan penglihatan yang jernih. Jadi, anggapan bahwa setelah LASIK mata pasien terkadang mengalami regresi atau kemunduran hingga kembali ke titik awal, sangat tidak beralasan.

Sebuah penelitian terbaru dalam Journal of Cataract and Refractive Surgery tentang data yang dilaporkan pasien mengungkap bahwa kualitas hidup dan tingkat kepuasan pasien tetap tinggi 5 tahun setelah menjalani LASIK. Studi yang sama juga mencatat, lebih dari 94% pasien menyatakan bahwa mereka tidak menggunakan lensa untuk penglihatan jarak jauh 5 tahun setelah LASIK.

lasik aman dan efektif

LASIK enhancement hanya untuk yang perlu

Salah satu hal yang membuat LASIK disebut aman adalah karena komplikasi dan efek samping LASIK hanya terjadi pada kurang dari satu persen prosedur. Hanya saja, proses pemulihan LASIK dapat berbeda bagi setiap pasien. Beberapa orang mungkin memerlukan LASIK enhancement setelah menjalani operasi.

LASIK enhancement merupakan prosedur LASIK lanjutan yang terkadang perlu dilakukan, jika operasi awal Anda tidak memuaskan, atau jika penglihatan Anda berubah secara signifikan dari waktu ke waktu. Dengan LASIK modern, tingkat peningkatannya adalah satu hingga dua persen dalam 12 bulan pertama, lalu sekitar satu persen per tahun setelahnya, karena mata pasien dapat berubah seiring berjalannya waktu. Misalnya, 10 tahun setelah LASIK, sekitar 10 persen pasien mungkin memerlukan prosedur peningkatan untuk mempertahankan penglihatan yang sangat baik.

Pasien yang refraksinya tidak stabil sebelum operasi LASIK, kemungkinan besar akan memerlukan prosedur tambahan. Inilah kenapa dokter bedah LASIK Anda ingin tahu apakah ukuran kacamata Anda telah berubah selama satu atau dua tahun terakhir sebelum prosedur.

Anda mungkin memerlukan LASIK ulang, jika penglihatan Anda tidak sejelas yang diinginkan. Atau, Anda perlu menjalani LASIK ulang beberapa tahun kemudian, jika Anda merasa penglihatan tidak sejelas yang Anda harapkan setelah operasi. Hal ini bukan berarti bahwa LASIK yang pertama kali Anda jalani tidak berhasil atau hasilnya menurun. Hanya saja, penglihatan Anda memburuk seiring berjalannya waktu karena alasan lain, salah satunya usia. Dokterlah yang akan menentukan apakah kornea Anda masih cukup tebal untuk kembali menjalani LASIK.

Berita bagusnya, sebagian besar orang tidak memerlukan penyempurnaan atau peningkatan LASIK. Hanya sekitar 1 hingga 5 persen pasien LASIK yang membutuhkan touch up di kemudian hari.

 

Kenapa masih perlu kacamata setelah LASIK?

Selain presbiopia yang terjadi karena pertambahan usia dan memaksa Anda memakai kacamata baca, ada beberapa masalah yang mungkin muncul selama atau setelah operasi. Menurut Optometrist Network, masalah tersebut dapat membuat Anda membutuhkan kacamata setelah LASIK, antara lain:

  1. Astigmatisma residual

Ini merupakan kondisi mata silinder atau astigmatisma yang masih ada, bahkan setelah Anda menjalani pembedahan refraktif. Hal tersebut terjadi karena bentuk kornea ketika sembuh tidak sesuai harapan.

Selama prosedur LASIK, kelainan refraksi mata dikoreksi pada permukaan kornea anterior. Dokter bedah mengharapkan kornea sembuh total dengan bentuk tertentu. Tetapi, ada kemungkinan bentuk kornea justru berbeda dari ekspektasi. Hal ini bisa menyebabkan pasien masih mengalami astigmatisma, yang sebenarnya bukanlah kondisi yang ideal setelah LASIK.

  1. Miopia yang tidak terkoreksi

Miopia terjadi, ketika kornea terlalu melengkung atau bola mata terlalu panjang, sehingga kornea membiaskan cahaya yang masuk ke mata di depan retina. Akibatnya, benda-benda yang jauh tampak buram, sementara benda-benda yang dekat tampak normal.

Selama operasi LASIK, terkadang dokter bedah hanya bisa mengurangi miopia, tetapi tidak dapat menghilangkan sepenuhnya. Karena, kornea pasien tidak cukup tebal, atau selama operasi dokter bedah mendapati bahwa kornea pasien lebih tipis dari yang ekspektasi. Akibatnya, dokter tidak dapat mengangkat jaringan kornea sebanyak yang direncanakan. Hal ini dapat menyebabkan pasien masih mengalami miopia setelah operasi, meski ukurannya lebih kecil daripada sebelumnya.

 

SILC Lasik Center merupakan klinik mata terdepan dalam memberi layanan operasi LASIK. SILC dilengkapi dengan berbagai mesin berteknologi mutakhir, yang menawarkan akurasi dan presisi sangat tinggi dalam proses operasi. Mesin-mesin tersebut diprogram oleh dokter mata berpengalaman, yang akan memastikan Anda memperoleh penglihatan tajam sesuai target.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index